Saturday 19 March 2011

belajar dari The King Speech..(review nggak penting)


Jika saya Raja, Dapatkah saya menyatakan perang? Membentuk pemerintahan? memungut pajak?
Tidak!
Namun saya adalah kursi semua otoritas karena mereka berpikir, ketika saya berbicara, saya berbicara untuk mereka...
(Prince Albert , The King's Speech)


The King Speech, adalah satu dari sedikit film yang memberi kesan ke hati saya akhir-akhir ini. Bukan cuma karena “kedahsyatan” konten film itu sendiri, namun karena saat publishnya pun betul-betul ”pas”.
The King Speech muncul kala kita banyak mendengar (baik dalam ato pun luar negeri) mengenai fenomena “pemimpin tak punya malu” (well..kedengaran vulgar..tapi apa mau dikata, begitulah nyatanya^^).
Film yang memborong academy award 2010 ini benar-benar mempertontonkan ”ironi” kehadapan kita semua, ironi yang kian ketara ketika kita bandingkan ke kenyataan sekarang ini. Dan selayaknya ironi, kita akan tertawa menyaksikannya, sekaligus kesal dan (mungkin) merasa miris

Bagi teman2 yang belum sempat nonton atau denger tentang film satu ini (kasian deh loe :p) , saya ceritakan sedikit plotnya disini :

Dituturkan seorang Prince Albert, sang Duke of York, menderita gagap sejak kecil, sayangnya nggak seperti aziz gagap yang menuai untung perihal penyakit ini, Albert justru sebaliknya. Orasi di depan umum menjadi hal yang menakutkan bagi Albert.
Bencana.. karena title kebangsawanannya sebagai Duke of York justru senantisa menuntut sebaliknya. Keadaan makin kacau ketika ayahanda-nya, King George V mangkat dan kakaknya, yang menjadi prioritas pengganti, memilih melepas hak demi menikahi wanita yang dicintainya (seorang janda, ini tidak diperbolehkan dalam protokoler kerajaan). mau tak mau albert harus naik tahta, justru di saat genting ancaman perang dunia 2 datang dari hittler dan sekutunya.

Saya bukan kritikus film (cuma penikmat), sehingga tidak berkompeten untuk memberi kritik. Tapi ada hal yang ingin di garis bawahi di sini (selain skenario yang dahsyat dan akting yang ciamik) yaitu pesan moral didalamnya.
Tak diragukan lagi, film besutan Tom Hooper ini bertaburan pelajaran hidup didalamnya, utamanya tentang karakter seorang pemimpin.

Sejak awal sangat menarik menyelami karakter Prince Albert, seorang berdarah biru yang digadang-gadang menjadi raja yang berkuasa atas lebih dari seperempat pendduduk dunia (kala itu ingris adalah salah satu neagra koloni terbesar).
Namun lepas dari semua itu, yang menarik adalah Albert sama sekali tak pernah berambisi demikian, dia sangat mawas diri dengan keterbatasannya dan legowo untuk tidak berkuasa, sesuatu yang ”langka” belakangan ini, dimana banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk tetap barada di tampuk jabatan meskin nyata-nyata jauh dari kompeten.

Kendatipun tidak memiliki kemampuan orasi mempuni (seperti mulut manis para pengusa sekarang), Albert tak patah arang. Sesuatu telah mengerakkannya untuk berjuang mati-matian mengatasi penyakit gagap (sampe rela nelen2 kelereng dan menjatuhkan harga diri) juga mengikis ”demam panggung”nya demi sesuatu yang kita sebut : tanggung jawab.

Kita telah menjadi saksi bagitu banyaknya pemimpin yang menghianati tanggung jawabnya kepada rakyat.
begitu sampai ke empuknya singasana semua ”janji manis” terlupa. wakil rakyat yang diplot ke atas oleh pemilihnya jadi ”macam kacang lupa kulit” di buai kenyamanan kekuasaan.
Albert sebaliknya, meskipun di besarkan dengan title ”pangeran”, dia tak pernah kehilangan tanggung jawab sebagai penguasa. Segenap usaha dikerahkan ketika menyadari rakyatnya berada dalam krisis menyambut sebuah perang besar, seperti ditunjukkan dalam salah satu scane pusitis ketika Albert menyesali dirinya yang tak mampu ”menyuarakan” suara rakyat yang mempercayainya

Karakter Lionel logue sebagai terapis ”gagap’ sang raja juga benar2 menawan hati. Jikau kebanyakan kelompok bawahan sekarang ini terkena apa yang di sebut butet kartarajasa sebagai ”syndrom jilat pantat atasan”. Lione sebaliknya, dia berani tidak populer, ”menentang” dan ”melawan” atasan, justru untuk membawa sang atasan ”kembali ke jalan yang benar”.

Bandingkan dengan sekarang.
Dimana slogan-slogan yang dijunjung tinggi adalah ABS (asal bapak senang).
Dimana orang-orang yang harusnya menjadi mata dan telinga penguasa justru sibuk memutar balikkan fakta, mengatakan apa yang ”ingin didengar” bukan apa yang ”sebenarnya terjadi”,
Dimana orang dekat pengusa berbisik : angka kemiskinan menurun, pertumbuhan ekonomi bagus, harga barang terkendali. Sementara di luar, rakyat berteriak kelaparan.
saya rasa kita semua berharap, pemimpin2 kita didampingi oleh orang2 yang seperti Lionel, yang berani mengucapkan "kebenaran", yang mau melayani dengan tulus, semata demi tangung jawab moral, bukan demi pamrih

**********

Masing-masing dari kita adalah pemimpin, terlepas dari besar-kecilnya skala dan peran yang kita mainkan. lalu pertanyaan yang harus dijawab, apa yang membuat seorang menjadi pemimpin yang besar??darah bangsawan-kah?, kemampuan orasi yang mempuni-kah? atau ditakar dari besar kecilnya kekuasaan.
Tidak..seorang menjadi pemimpin besar bila pada dirinya terkandung sifat mawas diri, jiwa besar serta tanggung jawab yang dalam,

At last, The King Speech, Film yang patut di tonton oleh para pejabat di Negeri ini dan kita semua sebagai calon pemimpin, sebuah tontonan "berisi" yang penuh dialog cerdas dan sarat pelajaran moral


Share |

Post a Comment

4 Comments:

distributor sprei said...

Quote your blog info thanks nice and helpful, best regards and greetings successful blogger. nice blog
sprei
bedcover

Unknown said...

Aduh, tanpa bermaksud nyampah,,dah lama banget ni gak posting blog saya,,,
lagi ikuta blogcontest mandiri, bantu vote sama comment yaa
thank u ;;)


http://tikaajahcukup.blogspot.com/2012/12/bisnis-on-line-with-mandiri.html

Ayatun_nurjanah said...

hehe, bagus review nya, dan bener...bagi yang belum bonton -atau baru sempet nonton di tahun yang uda segini kayak gue- adalah rugi besar hahaha.
keep writing ya..

Yose Suparto said...

TRADING ONLINE
BROKER AMAN TERPERCAYA
PENARIKAN PALING TERCEPAT
- Min Deposit 50K
- Bonus Deposit 10%** T&C Applied
- Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover

Daftarkan diri Anda sekarang juga di www.hashtagoption.com

blogger templates | Make Money Online