Thursday 30 September 2010

Homo homini lupus . . . .

di depan rumah saya ada sebuah pohon embem...

karena berada di jalan umum, walaupun secara de jure bisa dibilang pohon tersebut (beserta semua hasilnya) adalah milik kami (karena ditanam oleh-kakek-kakeknya-kakek saya mungkin^^), namun posisi yang berda di jalan umum membuat buah embem yang jatuh, bisa diambil semua orang.

saya pribadi berfikir, buah embem yang dihasilkan pohon kami ini adalah yang terbaik di dunia, kualitas no.1, tanpa ulet, biji kecil, dan luar biasa enaknya (saya pribadi nggak terlalu suka makan embem, ini adalah kesimpulan yang ditarik dari input banyak orang^^).

wal hasil jika terdengar bunyi "buuukkkkk" embem jatuh, sebelum sempat keluar, embem bakal lenyam secara misterius, disikat oleh orang lain. ini menambah satu lagi daftar uring-uringan emak (selain kamar saya yang berantakan, dan rencana masak apa untuk hari ini).

tapi saya punya pandangan lain untuk masalah ini. . .

"Kompetisi" . . .

kompetisi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari selama anda masih bernapas dan darah masih terpompa dari jantung anda, kalo boleh saya bilang kompetisi adalah denyut nadi kehidupan (dan juga akar masalah utama kehidupan).

tujuan yang ingin kita capai dalam hidup selalu akan bermuara pada pertanyaan-pertanyaan seperti :

apakah "anu" saya lebih hebat dari "anu" kamu ?

apakah "anu" saya adalah yang terbaik ?

(nb : jangan keburu viktor dengan mengasosiasikan "anu" tersebut dengan "anu" yang bukan-bukan, saya sengaja memakai kata "anu" karena artinya yang sangat luas, ini bisa berlaku untuk apa saja, selama ada elemen kompetitif di dalamnya, mulai dari yang materialistik, semacam : mobil-kekayaan-rumah, yang abstarak, macam : kepandaian, sampai ke sesuatu yang berbau relatif, mamcam ; ketampanan-kecantikan, dll)

pokoknya untuk dapat hidup, anda harus senantiasa siap berkompetisi.

saya jadi teringat sebuah frasa latin yang dipopulerkan oleh Plautus :

Homo homini lupus . . . .

kurang lebih artinya, "man is a wolf to [his fellow] man." . . . " manusia adalah serigala buat manusia lain " . . .

dulu, ketika pertama kali mengenal frasa ini ( saat itu smp ), saya sempat berfikir ini terlalu kejam, tidak manusiawi, dan sungguh amoral sekali...

bagaimana mungkin mahluk paling (dan satu-satunya yang) berakal budi seperti manusia, disamakan seperti serigala buat kawan satu spesiesnya sendiri. sungguh nggak etis, bukankah kodrat manusia adalah buat berbagi, kodrat manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kecukupan bersama.

tujuan utama adalah mencipatakan suatu sistem populasi yang saling memahami, saling barbagai, sama rasa, sama harta, samua orang hidup bahagia.

namum sekarang, saya sadari betapa naifnya pemikiran tersebut. keadaan seperti diatas, cuma terjadi dalam dua kondisi : yang pertama di dalan surga, yang kedua di alam mimpi.

kok bisa menarik kesimpulan begitu ? ? ?

alasan saya sendiri ada dua :

1. karena resource yang menopang kelangsungan eksistensi kita memang terbatas, sehingga selalu diperlukan kompetisi untuk memenuhi setiap tetes kebutuhan. dalam kasus "pohon embem", kalau saja buah yang jatuh tidak terbatas, tidak kenal musim, dan tidak habis-habis. kompetisi tidak perlu terjadi, setiap orang yang lewat bisa menikmati embem terenak di dunia ini :)
2. karena sudah menjadi "nature" manusia untuk melibas orang lain demi kepentingan pribadi. bahkan untuk bisa terlahir ke duniapun, setiap orang kudu melibas ribuan sel sperma dalam sebuah kompetisi balap yang disebut tour de "ovarium"

saya pernah mengajukan pertanyan filosofis kepada teman saya " mengapa Tuhan menciptakan segala keburukan di dunia? mengapa segala sesuatu tidak seragam saja, serba sama, serba seimbang ? "

emm..sebenarnya pertanyaannya bukan seperti itu, pertanyaan saya kemarin adalah " mengapa orang lain cakep dan saya tidak ? ", " mengapa tidak dibuat seragam saja, dibuat cakep semua "

teman saya menjawab spontan " bicara apa kau..kalau semua orang di dunia menjadi cakep, lalu apa pula definisi cakep ??" , kata teman saya, menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

tapi yach, dia benar . . "cakep" hanya bernakna bila ada "jelek", "pintar" hanya bemakna bila ada "bodoh", dan seterusnya, dan seterusnya . . .

pendek kata sesuatu hanya bernilai kalau di-Compare dengan yang lain, kompetisilah yang mebuat sesuatu jadi benilai . .

namun kompetisi pulallah yang mejadi alasan utama kerusakan yang terjadi di dunia kita . . .

tengoklah, genosida yang dilakukan hitller terhadapa kaum yahudi selama world war II, semata-mata dilakukan atas dasar kepercayaan bahwa orang "arya" german adalah ras terbaik, dan orang yahudi adalah kaum ber "DNA Sampah" yang harus ditumpas. (tentu saja kebenaran Holocaust yang dilakukan nazi ini masih menuai pro-kontra sampai sekarang, namun bukan itu yang ingin saya bahas disini)

yahudi sendiri (yang dulu minoritas), tak segan-segan melakukan pembantaian yang sama terhadap muslim di palestina, demi claim mereka atas "tanah yang dijanjikan tuhan"

begitulah,, yang ingin saya tekankan adalah, setiap kerusakan yang diciptakan manusia nggak pernah lepas dari aroma kompetisi,

. . perang, genosida, sampai eksplorasi resource alam secara berlebihan.

saya jadi mulai berfikir, jangan-jangan naluri kompetisi dalam diri manusia malah merupakan kelemahan.

naluri kompetisi bisa jadi keistimewaaan bagi manusia primitif (dimana mereka belum mengenal norma dan moral, yang ada hanya keinginan mempertahankan kelangsungan hidup), tapi merupakan kelemahan bagi manusia modern, dan planet ini secara keseluruhan.

lalu bagaimana solusinya? bagaimana menghilangkan naluri 'kompetisi" ini ?

saya sendiri nggak punya jawaban yang tepat, mungkin itu baru terjadi saat kita mencapai tingkat spiritualitas super tinggi semisal Budha, Dalai Lama, Gandhi, atau Mother Teresa. tapi sekali lagi, itu cuma asumsi, kita takkan pernah tahu pasti.

semakin ke sini, semakin benarlah perkataan gandhi . . .

" dunia ini selalu cukup untuk menopang semua kehidupan yang ada diatasnya, dengan satu syarat : tidak ada orang tamak" . . . .



renungan singkat sehabis sahur . . .

Share |

Post a Comment

0 Comments:

blogger templates | Make Money Online