Saturday 21 August 2010

Study Kasus : "Intuisi Wanita"

A woman uses her intelligence to find reasons to support her intuition.

Gilbert K. Chesterton

satu lagi yang sangat misterius dari kaum hawa (dari kesekian banyak kemistreriusan tentunya..) adalah soal intuisi. dalam kepala saya ada kecenderungan mengkotak-kotakkan pola pikir orang bedasarkan gendernya, jika lelaki mengedepankan logic dan nalar. wanita (se-logic apapun itu) lebih percaya pada intuisi dan perasaan, yang ajaib ternyata memang cenderung benar.

Dari penelitian yg dilakukan oleh psikolog di Universitas Harvard, ditemukan bahwa wanita tu lebih perseptif ketimbang laki-laki. Perseptif tu artinya mampu untuk menangkap kontradiksi antara perkataan dan bahasa tubuh seseorang.

Wanita punya kemampuan alami untuk menangkap dan menerjemahkan sinyal-sinyal non verbal yg samar sekalipun. Dan inilah yg biasa kita namakan sebagai “intuisi wanita”

saya (yang lelaki tulen, sehingga buta total tentang perasaan intuisi ini^^) paling merasakan efeknya dari ibu saya. beliau kadang begitu hebatnya, bisa mendeteksi sinyal-sinyal kebohongan saya, sekecil apapun itu.

saya teringat betul, jaman-jaman saya masih sd, setiap pagi selesai mandi, pertanyaan yang rutin keluar adalah . . .

  • ibu : kak..sudah gosok gigi belum ?
  • saya : sudah bu *berbohong*
  • ibu : bohong..pasi belum, gosok sana..
mungkin temen-teman berfikir kalau gosok gigi cenderung jadi aktifitas yang saya lupakan sewaktu kecil dulu. sehingga beliau cenderung men-judge saya bohong..but nggak juga sih, sering juga terjadi kasus di bawah ini . . .
  • ibu : kalo kamu nggak mau gerak, yach susah *sambil senyam-senyum gak jelas*
  • ibu : kak..sudah gosok gigi belum ?
  • saya : sudah bu *kali ini jujur*
  • ibu : yo..cepetlah sarapan, hari ini masuk pagi kan..
  • saya : *shock*
begitulah, yang seperti ini terjadi bukan cuma dalam perkara gosok gigi tapi dalam banyak hal. pernah sewaktu jaman sma saya telat pulang sampe kemalaman.

“kok terlambat kak? dari mano?,”.
saya jawab, “ busnya lambat bu..macet,”
dibales, “ bohong..pasti mampir ke gramedia..”

nah..nah..nah...bagaiman pula menjelaskan fenomena satu ini, pertanyaan ibu bukan berupa “yes-no question” seperti pada kasus gosok gigi, yang bohong/tidak bohong probabilitasnya sama : 50-50. kali ini kemungkinannya banyak, bagaimana pula beliau bisa dengan tepat bilang “..pasti mampir ke gramedia..”

intuisi ibu, nggak selalu merugikan saya. enaknya..terkadang kita nggak perlu menyatakan maksud secara langsung karena beliau sudah tahu terlebih dahulu, ini menghindarikan saya dari kondisi “susah mengutarakan sesuatu”

berikut adalah situasi yang paling sering tejadi (dari sd sampe kuliah) buat kasus diatas . . .
  • saya : buuuuuk . . . . *intonasi sedatar mungkin*
  • ibu : *langsung memotong*...ngapo..??, mau minta duit..??
  • saya : *cengengesan*
nah..yang paling menjengkelkan (dan membuat malu) sering terjadi adalah temaromance..
seperti kejadiaannya waktu sma . . .
  • ibu : tadi pas kepasar ibu satu angkot lho dengan mamanya si xxxxx
  • saya : trus ? ? *sambil baca komik, pasang muka datar*
  • ibu : ...mama nya sih setuju kalo mau besanan, tinggal kamu yang gerak..
  • saya : *shock . . . . . *
muka shock . . .

terlepas dari apakah benaran ibu ngomong seperti itu sama tante yyyyy (masih tidak jelas sampai sekarang), alasan mengapa sampai beliau bisa tahu, masih sama misteriusnya dengan keberadaan “Magnetic monopole” samapai sekarang

kasus yang hampir mirip,ketika lagi nyambi buka puasa. saya online pake laptop di ruang depan dan ibu duduk di sebelah saya (kebetulan mati lampu, biasanya saya online pake komputer dikamar). lagi liat-liat pege profile orang-orang, tiba-tiba . .
  • ibu : ooh..jadi ini yoh kak, cewek yang lagi kau taksir..
  • saya : bukaaaaan . . . .
  • ibu : wah..cakep kak, ajak main kerumah.. *nggak peduli*
  • saya : buuukaaaaaaaannn . . . .
  • ibu : cepetlah tembak, tuh sudah keduluan anggi ( adek saya )...*still nggak peduli*
padahal saya sedang membuka banyak page, 1 banding 5, bagaimana ibu bisa memilih orang yang tepat, seperti biasa. kalau sudah ditebak jitu seperti itu bohong pun percuma (kata temen, bohong saya memang gampang dibaca...) :(

yang paling baru, tejadi pagi ini..
saya-ibu-adek, nonton D’bagindas di tv . . . .
  • saya : hahahaha..seneng nian aku lagu ini, lucu, ngajari orang ngeja . . . *sambil ketawa ketiwi*
  • ibu : kenapa ?, seneng yah kak dengan lagu “bertepuk sebelah tangan” itu . . . *sembil memberi gestur khusus pada bagian “bertepuk sebelah tangan”
  • saya (yang merasakan alamat buruk bakal diintrogasi) : (langsung mengubah manuver, gunakan teknik ke-14 dalam diskusi, “mengalihkan isu”) ...tahu nggak, ternyata lagu ini di plagiat juga idenya sama malaysia..judulnya cinta gila, pake di eja-eja juga..
  • ibu : emang tuh, kok mereka kurang kreatif yach kalo masalah kesenian kayak gini * termakan umpan*
  • saya : * buru-buru minggat ke kamar...wuussssssssssssss....
lucunya intuaisi ibu sepertinya cuma berlaku spesial buat saya, buktinya tetap sering tertipu saat belanja jeruk dipasar.. (hari selasa, kulkas pasti penuh jeruk masem, yang di claim “manis” sama pedagang pasar. kalim yang ditelan bulat-bulat oleh beliau). .

oh..intuisi wanita,,mengerikan...

pengalaman bertahun-tahun, membuat saya berujung pada satu kesimpulan:
3 hal yang tidak akan bisa saya bohongi, Tuhan (karena Dia maha tahu) , fMRI Lie Detector (Karena dia bisa mamentau aktivitas otak saya), And well.. Ibu saya..^^

Share |

Post a Comment

0 Comments:

blogger templates | Make Money Online