Tiga malam berturut-turut nonton bioskop trans tv, semua film bertema sama..super hero. Mungkin banyak teman yang pernah berkhayal punya kekuatan super macam spider man atau hulk, ..
kawan-kawan, Tentu menyenangkan rasanya jadi sesuatu yang “special” diantara sekian banyak ke”biasaan”. Bakal asyik rasanya menjadi manusia-setengah-laba-laba yang bisa maen2 ayunan digedung-gedung, bisa ngerayap di dinding sehingga gak perlu kursi lagi buat mengganti bohlam rusak (pengalaman pribadi^^), dan yg paling penting gak perlu khawatir ketabrak becak di jalan karena punya “spider sense” (lagi-lagi ini pengalaman pribadi^^)
bukankah manusia adalah mahluk tuhan paling sexy…eh salah, paling sempurna maksud saya..tapi mengapa kita (dalam pikiran kita), masih merasskan betul banyaknya kekurangan fisiologi maupun morfologi dalam diri kita sendiri, manusia (yang tidak kuat iman dan berfikiran naïf^^) seperti saya selalu mengeluh dengan batasan fisiknya, melihat segala macam kekurangan ddalam dirinya dan menyesali itu.
Misalkan :
• Mengapa saya tidak punya mata super macam Robocop yang bisa memandang tembus tembok beton, sehingga saya bisa lancer mencontek saat ujian,
• mengapa saya tidak punya telinga super, sehingga saya bisa jelas mendengar siapa yang ngatoi di belakang saya, sekalian bisa nguping gossip-gosip paling hangat,
• mengapa otak saya cuma sanggup bekerja sampe 10%, sampe-sampe mendapatkan nilai c dua kali untuk rekpon 1, 2..ato
• mengapa manusia tidak mempunyai delapan tangan, sehingga bisa menulis tugas besar laporan lebih cepat..
apakah anda pernah punya penyesalan samacam itu??jika iya..saya ucapkan selamat teman, karena kita (saya dan anda) termasuk golongan yang berhak menerima lemparan tomat busuk perilah kedangkalan pemikiran dan akal sehat kita,
mungkin benar di permukaan semua keterbatasan manusia terlihat sebagai kekurangan, hambatan, dan batasan untuk kehidupan dan kebaikannya, namun pernahkah kita berfikir lebih dalam. Bahwa keterbatasan-keterbatasan justru adalah faktor yang menjadikan kita mahluk paling sempurna,
jika kita mau lihat lebih dalam kawan… Semua yang semula kita pandang sebagai hambatan fisik sesungguhnya adalah batasan yang membuat kehidupan kita menjadi lebih nyaman dan lebih baik. Sederhananya bisa saya sabut sebagai. Kabaikan yang muncul karena adanya keterbatasan.
Manusia dapat menikmati kehidupan justru karena keterbatasannya. Ambil contoh mata kita, kita dapat menikmati segala keindahan dunia ini (mulai dari indahnya matahari terbenam sampe cewek cakep.. :P). karena mata kita terbatas, mata kita hanya mampu mengolah sinar tampak yang ber-Frekuensi 10 pangkat 14 Hz. Diatasnya adalah cahaya-cahaya tak kasat mata. Yang Cuma mampu dilihat dengan bantuan alat optic atau mata binatang. Keterbatasan inilah yang membuat hidup kita jadi nyaman. Bayangkan bila anda punya pandangan super sinar alfa misalnya, mungkin anda tidak akan makan dengan enak karena melihat bertrilyun2 kuman dan bakteri bergerak menggeliat-geliat macam ulat bulu, di tangan kuku, kursi, keyboard computer (sekedar info..keyboard computer ternyata memiliki jumlah kuman lebih banyak dari yang adal di toilet..ihhh..untung dag keliatan, kalo iyo.dag mungkinlah qta2 makan sambul chatingan^^), ato bahkan di makanan yang bakal anda telan sendiri.

(bocah dengan indra ke 6 - the six sense)
Mungkin ada diantara teman-teman yang udah pernah nonton the six sense atau film Indonesia mirror (yg blom musti nonton dah, most recommended..^^), kedua film tersebut meskipun berbeda namun punya tema yang sama, yaitu seorang yang dianugrahi kemampuan untuk melihat yang “halus-halus” yang tidak bisa dilihat orang bisa. Kemampuan lebih ini ternyata justru jadi penderita buat Cole Sear (the six sense) dan Kikan (mirror. Mereka yang notabenya mendapat kemampuan lebih dibandingakan orang kebanyakan, justru mengharapkan menjadi biasa dan dibatasi pandangannya mencangkupi yang “kasar-kasar” saja. Saya rasa sayapun dalam keadaan seperti itu mengharapkan hal yang sama. Sungguh tidak lucu saya terbangun di tengah malam dan melihat sesosok cewek, dengan rambut panjang, pakaian putih, dan perut bolong, nangkiring duduk dengan santai di samping ranjang saya…(ggrrrrrrrrrr…jangan sampe T_T)..

(teman-teman tentu gak mau melihat mahluk macam ini nangring di dalam kamr khan..^^)
Sama halnya dengan telinga, kita sunggguh harus bersyukur dianugrahi range pendengaran yang “cuma” berberkisar dari 20 Hz sampai 20 kHz (frekuansi audio). Lihatlah super hero “dare devil”. Yang tiap malam harus tidur dalam peti mati berisi air di karenakan telinganya yang super sensitive, pukulan kentongan besi saja cukup untuk membuat “daredevil”menderita saking bising dan berdengingnya suara itu buat dia. Jadi?masihkan anda iri pada pendengaran super kucing (model catwoman) yang kepekaan pendengaran dari 100 sampai 60.000 hz.??
Manusia juga kudu mawas diri kalo cuma dijatah 10% dari kemampuan otaknya yang bisa dipakai. Lihatlah…cuma dengan jatah 10% itu manusia bisa menghasilkan berbagai macam kehancuran dan kerusakan, mulai dari bom nuklir, bom atom, kuman antraks, etc yang dipake buat memusnahkan spesiesnya sendiri. Manusia harus menerima bahwa kita belum cukup bijaksanan buat dianugrahi potensi otak yang demikian besar & mensyukuri setiap keterbatasan yang diberiakan, Tuhan telah dengan bijakmembuat sejumlah pagar batasan agar manunusia tetap hidup nyaman di dalam pagar “keterbatasan-keterbatasan” tersebut.
Saat saya mengingat teka-teki yang dilontarkan teman saya saat SMA dulu,.
“mengapa manusia lobang hidungnya kebawah?”
Saya menggeleng menyerah, dia menyebutkan jawabannya” supaya air hujan nggak masuk lobang hidung…”
Hikmah teka-teki tersebut barulah terfikirkan oleh saya sekarang, di balik kelucuan dan spontanitas yang dilontarkan teman saya. Sesunguhnya ada hikmah yang besar. Tuhan telah menciptakan manusia begitu sempurna dengan keterbatsan-keterbatsannya sampai ke detail konfigurasi terkecil, bahkan konfigurasi lubang hidung pun telah di pikirkan dengan cermat, dampak baik-buruknya. Tidak ada bug dan kesalahan perencaan (macam yang dilakukan kontraktor2 indonesia^^) dalam diri manusia. Sungguh luar biasa Dzat yang membuat ini semua..
sya teringat ucapan teman saya..dia pernah bilang (dalam status) :
..."Adakalanya, ketika langit meminta purnama bulan untuk menghiasi hitamnya langit malam, Allah justru memberinya jutaan bintang kecil.
Yang walaupun tak mampu mengusir gelap, namun telah menyulap langit menjadi hamparan permadani indah...
Itulah Maha RahmaanNYA Allah, selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.... :)"...sehabis membacanya..lama sekali saya merenung, betapa selama ini saya bersama keluhan-keluhan saya sudah sukses bertransformasi jadi mahluk yang amat sangat tidak bersyukur..alangkah sedihnya..T_T
Jadi masihkah kita mengeluh tentang segala keterbatasan??silahkan teman-teman berfikir ulang^^
kawan-kawan, Tentu menyenangkan rasanya jadi sesuatu yang “special” diantara sekian banyak ke”biasaan”. Bakal asyik rasanya menjadi manusia-setengah-laba-laba yang bisa maen2 ayunan digedung-gedung, bisa ngerayap di dinding sehingga gak perlu kursi lagi buat mengganti bohlam rusak (pengalaman pribadi^^), dan yg paling penting gak perlu khawatir ketabrak becak di jalan karena punya “spider sense” (lagi-lagi ini pengalaman pribadi^^)
bukankah manusia adalah mahluk tuhan paling sexy…eh salah, paling sempurna maksud saya..tapi mengapa kita (dalam pikiran kita), masih merasskan betul banyaknya kekurangan fisiologi maupun morfologi dalam diri kita sendiri, manusia (yang tidak kuat iman dan berfikiran naïf^^) seperti saya selalu mengeluh dengan batasan fisiknya, melihat segala macam kekurangan ddalam dirinya dan menyesali itu.
Misalkan :
• Mengapa saya tidak punya mata super macam Robocop yang bisa memandang tembus tembok beton, sehingga saya bisa lancer mencontek saat ujian,
• mengapa saya tidak punya telinga super, sehingga saya bisa jelas mendengar siapa yang ngatoi di belakang saya, sekalian bisa nguping gossip-gosip paling hangat,
• mengapa otak saya cuma sanggup bekerja sampe 10%, sampe-sampe mendapatkan nilai c dua kali untuk rekpon 1, 2..ato
• mengapa manusia tidak mempunyai delapan tangan, sehingga bisa menulis tugas besar laporan lebih cepat..
apakah anda pernah punya penyesalan samacam itu??jika iya..saya ucapkan selamat teman, karena kita (saya dan anda) termasuk golongan yang berhak menerima lemparan tomat busuk perilah kedangkalan pemikiran dan akal sehat kita,
mungkin benar di permukaan semua keterbatasan manusia terlihat sebagai kekurangan, hambatan, dan batasan untuk kehidupan dan kebaikannya, namun pernahkah kita berfikir lebih dalam. Bahwa keterbatasan-keterbatasan justru adalah faktor yang menjadikan kita mahluk paling sempurna,
jika kita mau lihat lebih dalam kawan… Semua yang semula kita pandang sebagai hambatan fisik sesungguhnya adalah batasan yang membuat kehidupan kita menjadi lebih nyaman dan lebih baik. Sederhananya bisa saya sabut sebagai. Kabaikan yang muncul karena adanya keterbatasan.
Manusia dapat menikmati kehidupan justru karena keterbatasannya. Ambil contoh mata kita, kita dapat menikmati segala keindahan dunia ini (mulai dari indahnya matahari terbenam sampe cewek cakep.. :P). karena mata kita terbatas, mata kita hanya mampu mengolah sinar tampak yang ber-Frekuensi 10 pangkat 14 Hz. Diatasnya adalah cahaya-cahaya tak kasat mata. Yang Cuma mampu dilihat dengan bantuan alat optic atau mata binatang. Keterbatasan inilah yang membuat hidup kita jadi nyaman. Bayangkan bila anda punya pandangan super sinar alfa misalnya, mungkin anda tidak akan makan dengan enak karena melihat bertrilyun2 kuman dan bakteri bergerak menggeliat-geliat macam ulat bulu, di tangan kuku, kursi, keyboard computer (sekedar info..keyboard computer ternyata memiliki jumlah kuman lebih banyak dari yang adal di toilet..ihhh..untung dag keliatan, kalo iyo.dag mungkinlah qta2 makan sambul chatingan^^), ato bahkan di makanan yang bakal anda telan sendiri.

(bocah dengan indra ke 6 - the six sense)
Mungkin ada diantara teman-teman yang udah pernah nonton the six sense atau film Indonesia mirror (yg blom musti nonton dah, most recommended..^^), kedua film tersebut meskipun berbeda namun punya tema yang sama, yaitu seorang yang dianugrahi kemampuan untuk melihat yang “halus-halus” yang tidak bisa dilihat orang bisa. Kemampuan lebih ini ternyata justru jadi penderita buat Cole Sear (the six sense) dan Kikan (mirror. Mereka yang notabenya mendapat kemampuan lebih dibandingakan orang kebanyakan, justru mengharapkan menjadi biasa dan dibatasi pandangannya mencangkupi yang “kasar-kasar” saja. Saya rasa sayapun dalam keadaan seperti itu mengharapkan hal yang sama. Sungguh tidak lucu saya terbangun di tengah malam dan melihat sesosok cewek, dengan rambut panjang, pakaian putih, dan perut bolong, nangkiring duduk dengan santai di samping ranjang saya…(ggrrrrrrrrrr…jangan sampe T_T)..

(teman-teman tentu gak mau melihat mahluk macam ini nangring di dalam kamr khan..^^)
Sama halnya dengan telinga, kita sunggguh harus bersyukur dianugrahi range pendengaran yang “cuma” berberkisar dari 20 Hz sampai 20 kHz (frekuansi audio). Lihatlah super hero “dare devil”. Yang tiap malam harus tidur dalam peti mati berisi air di karenakan telinganya yang super sensitive, pukulan kentongan besi saja cukup untuk membuat “daredevil”menderita saking bising dan berdengingnya suara itu buat dia. Jadi?masihkan anda iri pada pendengaran super kucing (model catwoman) yang kepekaan pendengaran dari 100 sampai 60.000 hz.??
Manusia juga kudu mawas diri kalo cuma dijatah 10% dari kemampuan otaknya yang bisa dipakai. Lihatlah…cuma dengan jatah 10% itu manusia bisa menghasilkan berbagai macam kehancuran dan kerusakan, mulai dari bom nuklir, bom atom, kuman antraks, etc yang dipake buat memusnahkan spesiesnya sendiri. Manusia harus menerima bahwa kita belum cukup bijaksanan buat dianugrahi potensi otak yang demikian besar & mensyukuri setiap keterbatasan yang diberiakan, Tuhan telah dengan bijakmembuat sejumlah pagar batasan agar manunusia tetap hidup nyaman di dalam pagar “keterbatasan-keterbatasan” tersebut.
Saat saya mengingat teka-teki yang dilontarkan teman saya saat SMA dulu,.
“mengapa manusia lobang hidungnya kebawah?”
Saya menggeleng menyerah, dia menyebutkan jawabannya” supaya air hujan nggak masuk lobang hidung…”
Hikmah teka-teki tersebut barulah terfikirkan oleh saya sekarang, di balik kelucuan dan spontanitas yang dilontarkan teman saya. Sesunguhnya ada hikmah yang besar. Tuhan telah menciptakan manusia begitu sempurna dengan keterbatsan-keterbatsannya sampai ke detail konfigurasi terkecil, bahkan konfigurasi lubang hidung pun telah di pikirkan dengan cermat, dampak baik-buruknya. Tidak ada bug dan kesalahan perencaan (macam yang dilakukan kontraktor2 indonesia^^) dalam diri manusia. Sungguh luar biasa Dzat yang membuat ini semua..
sya teringat ucapan teman saya..dia pernah bilang (dalam status) :
..."Adakalanya, ketika langit meminta purnama bulan untuk menghiasi hitamnya langit malam, Allah justru memberinya jutaan bintang kecil.
Yang walaupun tak mampu mengusir gelap, namun telah menyulap langit menjadi hamparan permadani indah...
Itulah Maha RahmaanNYA Allah, selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.... :)"...sehabis membacanya..lama sekali saya merenung, betapa selama ini saya bersama keluhan-keluhan saya sudah sukses bertransformasi jadi mahluk yang amat sangat tidak bersyukur..alangkah sedihnya..T_T
Jadi masihkah kita mengeluh tentang segala keterbatasan??silahkan teman-teman berfikir ulang^^
Post a Comment