Monday 4 October 2010

Tiga Ironi . . .

Ceritanya hari ini, dalam perjalanan menuju gramedia sekonyong2 saya melihat kerumunan orang di emperan jalan.
ada apa gerangan?? topeng monyet kah..terdorong rasa ingin tahu, saya mendekat..
ternyata sama sekali bukan topeng monyet seperti hipotesis awal saya (definisi hipotesisi menurut saya = tebakan ekstrime :P) melainkan pedagang kaki lima yang jualan gelang-gelangan.

ah..biasa, yang kayak ini mah di setiap pojokan palembang juga banyak, But tunggu dulu. produk gelang-gelangan yang dijual ternyata bukan barang sembarangan..

POWER BALANCE (pake huruf besar, biar dramatis)
aneh sekali barang se-lux itu dijual di emperan jalan. yang gak kalah mengagetkan, mamang2 yang jualan, teriak2 dengan penuh semangat, "ayo..ayo..beli, murah cuma 20 ribu rupiah.."

What..??, 20 ribu?? padahal terakhir saya cek di internet harga remisnya kurang-lebih 300 ribu,..
otak saya yang lambat, coba mencari kolerasi dari fakta-fakta yang saling kontradiktif ini.
Yang Bikin Masalah


mungkinkah saya mengalami gejala ketulian dini??
ato minus kacamata saya bertambah, lantas salah membaca harga di internet??
ato mamang2 ini adalah milyarder yang sedang prihatin dengan kondisi anak bangsa yang gak mampu beli gelang mahal, lalu dengan senang hati menjual produk gelang ber-subsidi??
ato mungkin ini semua cuma fatamorgana, saking panasnya hari,
ato gelang yang di jual ini barang palsu....

tingtung, dengan menggunakan prinsip pisau Ockham, (prinsip dasar reduksionisme metodologis,yang dikeluarkan ahli logika ingris, William Ockham) yang bilang kalo terdapat banyak penjelasan untuk sebuah fenomena, pilihlah versi yang paling sederhana..
saya mengambil kesimpulan kalo "BARANG ITU PALSU"
(ini anak geblek banget, mikir githu aja pek repot..)

iseng-iseng, saya mengkonfirmasi sama penjualnya.."pak..kok murah banget..ini asli apa gak sih"
(soalnya keliatan beneran asli, peke kotak2kan dan kertas promosi dari olahragawan dunia, Lamar Odom, Andu Irons, & Willow Koerber)

Langsung dijawab spontan sama si mamang "yach..palsu lah dek..gak mungkin asli toh, wong 20 ribu perak", nada suaranya mengesankan..oh.betapa bodohnya anak manusia satu ini, kok pake dikonfirmasi lagi :p..

IRONI PERTAMA, "di indonesia pedagang sama sekali nggak malu mengakui kalo barang dagangannya palsu/bajakan"
ironis, karena kalo terjadi di luar negeri, amerika misalnya. pedagang pasti bersikeras barang dagangannya asli. saya takjuk, betapa jujurnya pedagang indonesia :)

Saya kembali tanya lagi.."kalo gitu percuma dong pak..kalo palsu, kan gak ada manfaatnya..gak bisa bikin seimbang2 githu.."
dijawab si mamang " yach..dhek, yang penting khan keliatan asli, keren..buat gaya-gaya gitu lho.."

IRONI KEDUA, " di indonesia, gengsi lebih diutamakan daripada fungsi, yang penting tampak keran, lux, dan mahal..peduli setan dengan tetek benget manfaatnya.."

jadilah saya tertarik dan coba beli, saya ambil satu yang warna item,..lumayan, kalo udah gak musim lagi, bisa dipake buat kalung kucing :)

Malemnya ketika saya lagi buka2 halaman berita internasional di koran sore harinya
(jangan kaget..saya baca koran sore ato malem, saking sibuknya :)..ayah menyebut saya, "tukang konsumsi berita basi..:p" )

Ada yang menarik perhatian lagi. beritanya kecil, kurang populer, nyempil di pojokan..Ber-judul "Sejumlah Negara Perangi Aksi Pembajakan"
di situ dibilang kalo 26 negar uni eropa + AS + Ausralia, Kanada, Singapore, Jepang Korsel, Swiss, Maroko, Meksiko. sepakat pada suatu konsesus untuk sepakat menghentikan distribusi barang bermerek palsu (termasuk film dan musik bajakan), hasil konsensus ini bakal ditindak lanjuti dengan membuat peraturan internasional tentang bajak-membajak ini..

IRONI KETIGA, "Ketika saya lagi santai-santai belanja, Nun jauh disana, ternyata pembesar2 dunia sedang menyusun sangsi terhadap proses-jual beli yg barusan saya lakukan :)

yang mengejutkan saya, China sama sekali tidak diundang..
sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, mengagetkan sekali china tidak turut ambil bagian.
tapi jawabannya jelas kemudian. china merupakan salah satu penyuplai barang palsu terbesar di dunia, tengoklah tv sony-sony-an made in china, juga produk plesetan blackberry (blueberry, redberry, dan berry2an lainya). salah satu kunci sukses dominasi ekspor china adalah barang bajakan..
lantas bagaimana dengan indonesia?, yang katanya punya pengaruh tinggi di dunia internasional (KTT G-20, Tentang iklim..konon kabarnya indonesia ikut ambil keputusan ^^..katanya lho..kata pak beye )

yach..sebenarnya gak perlu dipertanyakan lagi sih..kalo level cina adalah penyuplai bajakan terbesar, indonesia jauh lebih parah dengan penyandang predikat "salah satu konsumen bajakan terbesar"..

yang bikin miris saya adalah, selain pastinya memeberi dampak negatif buat sang empunya hak cipta, praktek bajak membajak sesuka hati ini juga punya "colleteral damage" buat konsumen sendiri..

dosen saya pernah cerita, teman sekelasnya saat kuliah di jepang dulu, harus menabung gaji kerja "part time"nya selama sebulan, hanya untuk membeli software AUTOCAD asli.
suatu ketika dosen saya itu ketemu dengan temennnya di kampus pagi-pagi,
dosen saya bertanya, "kok pagi bener, mau ngapain?.." (pake bahasa jepang tentunya)
dijawab temennya, " mau belajar autocad . . " (pake bahsa japang jg :p).....

sampe malem, pak dosen saya ketemu lagi sama temennya, dan ntu orang masih juga betah ngotak-atik autocadnya..ini terjadi berhari-hari..
temen2 tentu bisa mengerti, softweare itu didapat dengan susah payah, tentunya oom jepang itu sangat semangat buat belajar..
sesuatu yang didapat dengan pengorbanan besar, memacu semangatnya buat bener-benr menguasainya, lha wong udah dibeli mahal2. sayang banget kalo nggak bisa..

beda sekali dengan keadaan di indonesia, dengan duit rp 20 ribu kita bisa dapet autocad, sap2000, photoshop, etc2..
gampang dapet, membuat kita menyepelekan. contohnya saya sendiri, baru bejar autocad sebentar, baru bisa bikin denah dan extrude2 dikit. tapi ketika ditanya "bisa autocad?"..saya jawab dengan mantap "BISA". padahal ilmu sangat amat cetek..

Lantas..salahkan kita-kita para konsumen barang bajakan ini, ??
sesungguhnya dalam hati, temen2 semua tentu nggak kepingin juga beli barang bajakan kalo gak terdesak, untuk masalah software, buat anda-anda yang kuliah di teknik sipil, wajib punya :

Windows 7 Professional = 149
Adobe Acrobat 9 Professional = 425
Adobe Photoshop CS5 = 698
Office 2007 Professional = 303
AutoCAD 2011 = 2210
CorelDraw X5 = 355
Matlab = 625

4765 USD, dengan kurs $.1 = Rp.9000 . . . .
Rp.42.885.000 . . .
Empat puluh dua juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah + PPN...
Mamak Kudo..
Bisa muntah darah ortu di rumah, cuma buat urusan software.. :)

ujing-ujungnya, kita tarik saja rantai kesimpulan . . .

Pake bajakan kerana tak mampu beli, Tak mampu beli karena daya beli rendah, Daya beli rendah karena pendapatan perkapital rendah, Pendapatan perkapital rendah karena . . . .

stop2 terlalu egois buat menyalahkan pemerintah semata, masalahnya terlalu komplesk..hehehehe

Well..mari deh serukan "stop piracy", mulai dulu dari diri sendiri, mulai dulu dari hal-hal yang kecil :)


Share |

Post a Comment

2 Comments:

M. Baitullah Al Amin said...

Ceritanya menarik sekali mas Ricky. Saya senang ada mahasiswa seperti mas Ricky yg hobi menulis.
Memang untuk urusan membeli software asli, masih menjadi hal yg sangat sulit bagi kita, bahkan seluruh mhsw Indonesia saya pikir. Pelariannya ya itu, yg pakai crack atau keygen lah... Selama ada software yg bersifat open source, manfaatkanlah. Dulu waktu saya kuliah, dosen saya malahan menyuruh belajar software sipil apapun(meski yg bajakan). Yang penting mahasiswanya punya kemampuan software dulu. Soal urusan pakai yg asli, nanti setelah dia kerja dan mampu membelinya (atau perusahaan yg menyediakan). Jaman skrg, rasanya seorang engineer itu jauh lebih dibutuhkan apabila dia memiliki kemampuan komputer yg baik mas.

Kesimpulannya:
Kalau untuk sekedar belajar, ya gak apa2lah ^^ (biasanya beberapa software juga menyediakan yg student version, misal: SAP versi 7, jadul amat yak :p)
Tugas lembaga pendidikan kita juga untuk menyediakan fasilitas software bagi mahasiswanya (misal, dg kerjasama product pada perusahaan yg punya tuh software)
Nanti (mudah2an diapprove), saya mau melakukan penelitian analisis menggunakan software (harus beli yg asli). paketnya mudah2an bisa dimanfaatkan sebagai aset sipil kita tercinta (komputer lab benerin dulu lah ^^).

LOKI_BLOG said...

Dilematis emang pak..
masalah bajakan emang lingkaran setan di indonesia..
nggak ada motivasi lain bikin ini, cuma kerena prihatin sekali. kalo sampe kita kena sangsi internasional..wkwkwkw
bermimpi suatu saat semua orang pake yang ori..
(nampanya tetap jadi mimpi dalan jangka waktu yg lama)
anyway..yang terakhir..merasa tertohok ane :))

blogger templates | Make Money Online